Today better than yesterday. Specially on weight! Welcome to my blog! Blog biasa, sederhana, dari anak manusia yang rada menjengkelkan. Baca apa yang bisa lo baca. Thanks :)

Jumat, 23 Agustus 2013

W A N I T A

 Baik, kali ini bukan berbicara tentang pendidikan secara khusus maupun tentang komputer. Kali ini saya tertarik membuat sebuat curahan tentang WANITA.
“Wanita Memang suka coklat dan eskrim, tapi lebih suka kepastian”
Wanita sering dianggap lebay saat menceritakan apa yang dirasakannya. baik melalui tulisan ataupun lisan. Namun bagi saya itu wajar. Wanita itu rapuh, namun acapkali sering disakiti dan tersakiti.
Akhirnya, wanita menangis. Jangan anggap tangisnya kelemahannya. Tangisnya adalah rehat sejenak untuk meredakan kelemahannya, kemudian bangkit.
Wanita, terkadang ingn tahu walau sakit. Terkadang menyesal mengapa dia harus tahu? Jika itu membuatnya sakit. Tapi wanita pun ingin kepastian, kejelasan. Karena hidup dalam ketidakpastian itu lebih sakit, SAKIT. Sakit karena harus berpikir negatif lagi, dan lagi.
Terkadang wanita diam jika terluka, pun tak sedikit yang berkoar.
Wanita diam, karena dia sesak. Tak bisa menangis, tak bisa melukai yang melukainya, dan takut tak bisa berpikir jenih.
Wanita, rumitkah makhluk ini? Bagi mereka wahai lelaki mungkin berkata “ya”. Tahu mengapa mereka rumit? Karena terkadang kalianlah yang membuka celah kerumitan itu.
Hati-hati dengan hatimu wahai wanita. Tapi, tak elak wahai kalian lelaki yang tak bisa berhati-hati dengan hati wanita. Kau anggp sepele, namun tak berpikir apa dampaknya.
Tak jarang, jika wanita yang berprinsip itu kalian cokeh barang secuilpun, kau akan berhadapan dengan harimau yang dulu  kau anggap ibarat kucing kurap yang hanya mampu merintih.
Wanita, ketegasan ada pada dirinya, sesungguhnya. Kau sia-siakan dia dengan menyakitinya dengan tidak sengaja atau SENGAJA, siap-siap kaupun akan disia-siakan hingga merintih menyesal.
Wanita, kelembutan ada padanya, jelas. Kau mengahrgainya dengan seluruh waktumu dengan tulus dalam naunganNya, siap-siap kau akan dicintainya hingga tak terperi kau tersanjung dalam buaian syukur.
Ini hanya untuk menjadikan diri sebagai wanita pencinta, bukan pendendam.
Antara wanita, tulisan, dan senyuman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar